Struktur organisasi tetap menjadi
variabel kunci dalam setiap administrasi publik. Dalam beberapa studi,
pengaturan organisasi dapat dilihat sebagai sekelompok (cluster) variabel independen, misalnya menjelaskan perilaku
birokrasi, efisiensi administrasi, hubungan kekuasaan antar organisasi (Pfeffer
1978), atau aliran-aliran komunikasi dalam administrasi publik. Studi struktur
organisasi lainnya adalah dipandang sebagai variabel dependen, yang menjelaskan
misalnya hubungan kekuasaan ekstra organisasi (seperti antara legislatif dan
cabang-cabang eksekutif pemerintahan, atau antara cabang-cabang tersebut dan
organisasi kelompok kepentingan, Moe 1989). Terlepas dari desain penelitian,
selalu harus mengambil faktor-faktor organisasi ke dalam pertimbangan yang
serius.
Pada studi ini,
karakteristik-karakteristik organisasi dilihat sebagai hal yang penting dalam
perubahan sifat hubungan administrasi publik baik masyarakat sipil dan pembuat
kebijakan. Berbagai cara di mana birokrasi menjalankan hubungan tersebut adalah
satu kesatuan lingkup yang signifikan pada struktur organisasi. Dengan
demikian, pada dasarnya desain organisasi merupakan masalah politik, baik yang
berkaitan dengan organisasi pemerintah dan cara di mana organisasi berhubungan
dengan lingkungannya (Moe 1989; Rothstein 1991) dan dalam kaitannya dengan
distribusi kekuasaan antar organisasi. Di lain pihak, struktur organisasi dan
kebijakan (discretion) birokrasi
publik mencerminkan hubungan kekuasaan yang ada pada waktu tertentu antara
pembuat kebijakan, birokrasi, dan masyarakat sipil.
Birokrasi
publik sering diasumsikan harus dengan struktur yang kaku. Mereka didesain
utamanya untuk menjamin komunikasi yang hirarkis, rutinisasi dan keamanan yang
legal. Sementara sebagian besar birokrasi publik dari waktu ke waktu telah
terdesentralisasi, banyak dari sistem aturan dan budaya organisasi yang asli
tidak mengalami perubahan. Hal ini menjadi jelas karena efisiensi organisasi
publik telah mulai diukur kurang sesuai dengan struktur dan sistem aturan yang
mencirikan organisasi dan terhadap peningkatan ukuran sesuai dengan kriteria
efisisensi organisasi berbasis pasar. Dengan demikian, organisasi publik harus
mencoba merespon kriteria efisiensi yang berbeda dengan tuntunan proses desain
organisasi pada awalnya. Dewasa ini, organisasi administrasi publik harus
efisien biaya; terlebih dahulu mendesain sedemikian rupa untuk membuat mereka
efisien dengan memerhatikan kapasitas mereka untuk melaksanakan aturan dan legislasi.
Dalam lingkup anggaran, telah terjadi pergeseran dari pengendalian input ke
pengendalian output; sebelumnya, instansi-instansi sebagian dikendalikan
melalui sumber daya ekonomi yang diberikan, akan tetapi sekarang mereka semakin
dikendalikan melalui evaluasi yang cermat terhadap efisiensi.
Di samping hal tersebut dan perubahan
lainnya dalam lingkungan organisasi, terdapat hal menarik pada proses adaptasi
organisasi yang telah terjadi di negara-negara yang berbeda. Administrasi
publik dapat dikatakan tertekan diantara tuntutan pembuat kebijakan untuk
meningkatkan efisiensi di satu sisi dan tantangan dari aktor-aktor berbasis
pasar di pihak lain. Bersama-sama, dua kekuatan tersebut menginduksi
administrasi publik untuk membangun rutinitas baru dan konsep organisasi baru
yang membuat mereka cukup efisien untuk berkompetisi dengan aktor-aktor privat
di bidang pemberian pelayanan. Perubahan ini harus memiliki dampak yang
signifikan pada budaya organisasi administrasi publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar