Senin, 13 Desember 2010

KAITAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU, SOSIAL, DAN BUDAYA TERHADAP MULTIKULTURALISME

Individu berasal dari bahasa latin, ‘individuum’ yang berarti ‘yang tidak terbagi’. Jadi merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yakni sebagai manusia perseorangan. Individu tidak hanya memilki peranan yang khas dalam lingkungan sosialnya,  akan tetapi juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifiknya. Tiga aspek yang melekat pada diri individu yaitu aspek organik jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Proses peningkatan ciri-ciri individualitas pada seseorang disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam tingkah laku individu menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitas, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004:64). Dipahami bahwa manusia adalah makhluk individu yang tidak hanya keseluruhan jiwa-raga, tetapi juga pribadi yang khas sesuai corak kepribadian dan kecakapannya.
Identitas individu tidak akan jelas tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar keberadaannya serta dapat dipahaminya individu seseorang. Individu tidak mampu berdiri sendiri, akan tetapi hidup berdampingan dengan antarsesama individu, oleh karena itu di dalam hidup manusia selalu mengadakan kontak dengan yang lain, sehingga menjadikan manusia sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat. Kelompok sosial yang merupakan awal kehidupan manusia individu adalah keluarga. Antara individu dan kelompok terdapat hubungan timbal balik dan hubungan yang erat yang merupakan hubungan fungsional. Apabila manusia dalam tindakannya menjurus pada kepentingan pribadi, maka disebut manusia sebagai makhluk individu. Sedangkan, apabila tindakannya merupakan hubungan dengan manusia lainnya, maka manusia itu sebagai makhluk sosial. Selama proses perkembangan manusia menjadi individu, manusia mengalami dirinya dibebani dengan peranan-peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesama manusia yang disebut sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, terdapat kecenderungan untuk saling membutuhkan sehingga berakibat pada munculnya suatu struktur antarhubungan yang beraneka ragam. Keragaman itu berbentuk kelompok. Apabila kelompok-kelompok mengadakan persekutuan dalam lingkup yang besar, maka akan terbentuk “masyarakat.” Beberapa faktor yang menyebabkan manusia untuk hidup bermasyarakat, diantaranya.
1.    Adanya dorongan seksual
2.    Adanya kenyataan bahwa manusia itu “serba tidak dapat" atau “sebagai makhluk lemah”
3.    Terjadinya “habit” pada tiap-tiap diri manusia
4.    Adanya kesamaan keturunan, teritorial, nasib, keyakinan, cita-cita, kebudayaan, dan lain sebagainya.
Manusia sebagai individu, bertindak dan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial harus bertindak sesuai dengan pola masyarakat dan bertanggung jawab serta mempertanggung jawabkan perbuatannya pada masyarakat.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi, tentunya disamping memiliki ciri-ciri sebagaimana makhluk hidup, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus-menerus. Disamping itu, manusia juga dikatakan sebagai makhluk budaya, yang diartikan sebagai makhluk yang memiliki pikiran atau akal  budi. Dalam lingkup yang lebih luas, kelompok manusia atau masyarakat memiliki kebudayaan yang beragam, karena mereka berpikir dan mangalami proses belajar dalam berinteraksi serta menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan masing-masing. Dalam konteks individual, manusia adalah makhluk budaya yang unik, sebab makhluk hidup yang satu dengan lainnya berbeda dalam hal berperilaku, mencipta, dan mengekspresikan simbol-simbol.
Suatu identitas sebagai individu yang khusus timbul karena adanya ciri-ciri watak seorang individu yang mencerminkan sebuah kepribadian. Isi kepribadian manusia itu sendiri terdiri atas:1) pengetahuan; 2) perasaan dan; 3) dorongan naluri. Pengetahuan terkandung dalam otak manusia dan merupakan unsur yang mengisi akal secara sadar. Kesadaran manusia juga diisi oleh perasaan. Perasaan sesuatu hal, misalnya rasa suka pada tarian, tiada lain merupakan pengaruh dari pengetahuan yang telah  disosialisasikan pada dirinya melalui proses belajar kebudayaan. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan manusia budaya yang berakal budi harus memiliki aturan-aturan yang perlu ditaati sebagai pedoman hidup bersama. Aturan perilaku tersebut adalah sebuah nilai yang penting dan berharga oleh suatu masyarakat yang dinamakan sebagai nilai budaya. Nilai budaya dalam masyarakat yang satu akan berbeda dengan nilai budaya masyarakat di wilayah yang lain. Perbedaan terjadi karena berbedanya cara pandang, tergantung masyarakat memandang pedoman hidup itu bernilai atau tidak ditunjukkan dengan penundukkan diri pada nilai budaya. Nilai budaya menjiwai seluruh pedoman yang mengatur tingkah laku masyarakat bersangkutan, mencakup adat istiadat, sistem norma, etika atau moral, sopan santun, pandangan hidup, ideologi, dan lain sebagainya.
Pada masyarakat Indonesia yang agraris memiliki nilai budaya kebersamaan atau komunalistik, yang melahirkan nilai gotong-royong, musyawarah, mufakat, dan lain-lain. Jelas terlihat berbeda dengan masyarakat Eropa sebagai negara industri, yang memiliki nilai kemandirian dan individualistik. Nilai-nilai budaya tersebut adalah suatu sistem nilai budaya masyarakat. Sistem nilai budaya juga dipengaruhi oleh nilai agama atau spiritual yang merupakan nilai yang hidup, dianut, dan didukung oleh masyarakatnya sebagai suatu nilai budaya. Dengan demikian, sistem nilai budaya merupakan bagian dari sebuah kebudayaan yang paling abstrak, paling “dalam”, dan sangat sukar untuk diubah.
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Multikulturalisme gabungan dua kata, “multi” yang berarti banyak dan “kulturalisme” yang berarti faham tentang kebudayaan. Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan, dan penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis, 2006:174). Sehingga dapat diartikan sebagai pandangan atau pemikiran yang mendalam tentang perihal kebudayaan yang banyak. Multikulturalisme dipandang sebagai hubungan antarbudaya yang positif umumnya yang dapat mengatasi masalah dalam masyarakat plural tersebut. Interaksi antarbudaya ditandai dengan usaha mencapai saling pengertian, saling menerima keberagaman, kepentingan bersama, hidup berdampingan, kesetaraan, harmoni, saling keterkaitan, dan saling hormat masing-masing budaya.
Manusia di muka bumi ini dimana pun berada merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial yang tidak lepas dari ketergantungan antarsesama. Hal inilah yang kemudian menggolongkan manusia-manusia dalam sebuah kelompok-kelompok dan membentuk sesuatu yang dinamakan masyarakat. Berawal dari kondisi di masyarakat, manusia memiliki berbagai macam individualitas yang secara kolektif menimbulkan keseragaman paham, pandangan, termasuk ideologi yang mencakup tuntunan masyarakat dan diakui sehingga mengakar pada masyarakat itu sendiri, termasuk di dalamnya nilai-nilai kebudayaan masyarakat tersebut yang mengindikasikan sebagai manusia berbudaya. Akan tetapi, terdapatnya perbedaan-perbadaan pada tiap masyarakat di dunia ini menjadi sebuah keberagaman yang mendasar karena banyaknya ragam budaya yang ditimbulkan oleh masyarakat-masyarakat yang masing-masing memiliki pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, muncul istilah multikultural yang menekankan konsep banyaknya budaya yang berada di dalam masyarakat dunia, dan pandangan terhadap multikultural ini dinamakan multikulturalisme.

Daftar Pustaka
Dewi, R. Ismala, dkk. MPKT, Buku Ajar II, Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, 2009.
http://www.scripps.ohiou.edu/news/cmdd/artikel_ps.htm

1 komentar:

  1. Makasih ya infonya

    Bagi yang memiliki online shop dan ingin membuat website toko online lengkap, desain menarik, gratis penyebaran, SEO, Backlink, agar usaha nya mudah ditemukan banyak pembeli di internet, sehingga bisa meningkatkan penjualan, klik ya.. Jasa Pembuatan Website Toko Online Murah

    Pusat Penjualan Hijab Jilbab Kerudung Terbaru harga termurah di Indonsia : Grosir Jilbab Murah di Indonesia.

    BalasHapus